KONGLOMERAT
SUKSES INDONESIA
( SI ANAK
SINGKONG )
Profil
Chairul Tanjung
Nama : Chairul Tanjung
Lahir : Jakarta, 16 Juni 1962
Kewarganegaraan :
Indonesia
Istri dan Anak :
Anita Ratnasari Tanjung
1.
Putri Indahsari
2.
Rahmat Dwiputra
Almamater :
1.
Fakultas kedokteran gigi Universtas Indonesia / S1
(selesai tahun 1987)
2.
Institut Pendidikan dan pembinaan Manajemen (IPPM) / S2
(selesai tahun 1992)
Pekerjaan :
Pemilik ( CEO ) utama CT Corp
Agama :
Islam
Chairul
dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung
adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga
bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan
secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa
orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen
yang sempit. Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981,
Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987).
Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis.
Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa
Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
Demi
memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku
kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah
toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya,
Jakarta Pusat, tetapi bangkrut. Selepas kuliah, Chairul pernah
mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal
awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor.
Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat
pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia.
Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang
ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin
berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya
ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia
mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Chairul Tanjung menamakan perusahaan tersebut
dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti
Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan
beberapa sub-holding, yakni Para
Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti
Investindo (media dan investasi) dan Para Inti
Propertindo (properti).
Di bawah
grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi
Finance, Bank Mega Tbk, Mega
Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance.
Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali
Propertindo, Batam
Indah Investindo, Mega Indah
Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan
multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7,
Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio. Khusus di
bisnis properti, Para Group memiliki Bandung
Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah.
Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang
investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp membeli
sebagian besar saham Carefour, yakni
sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding)
pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010
di Perancis.
Majalah
ternama Forbes
merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang
terkaya dunia asal Indonesia. Forbes
menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total
kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di
Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar. Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para
Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global
Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup,
hiburan, dan sumber daya alam.